Minggu, 29 Juni 2014

Deretan eksotis pantai pasir putih, batuan andesit raksasa di gunung api purba, dan gelapnya lorong-lorong gua adalah sebagian dari pesona Gunungkidul yang mulai terkuak, memperlihatkan surganya yang tersembunyi.
"Induk itik sedang mengerami telurnya. Telur itu menetas dan anak-anak itik keluar satu persatu, tapi seekor anak itik berbeda dengan lainnya. Rupanya buruk sekali. Karena merasa berbeda, Ia berlari sejauh mungkin, dan bersembunyi di balik alang-alang." (Si Itik Buruk Rupa, Hans Cristian Andersen)
Perjalanan ke Pok Tunggal memang tak terduga. Awalnya disuguhi jalan yang sulit, ternyata berujung pada surga tersembunyi yang memikat hati dan menantang nyali. Sebatang pohon yang ikonik membuat pantai ini makin cantik. Foto (4)
Berbeda dengan empat kabupaten lain di Daerah Istimewa Yogyakarta yang subur nan hijau, Gunungkidul adalah perbukitan kapur tandus yang selalu dilanda kekeringan. Berada di pesisir selatan Pulau Jawa, Gunungkidul merupakan sisa lautan di masa silam. Manusia-manusia awal di sini bersaudara tua dengan manusia ras Australoid dari Pegunungan Sewu di wilayah Pacitan yang datang melalui jalur lembah karst dan Bengawan Solo purba menuju Gunungkidul di akhir zaman pleistosen sekitar 700 ribu tahun lalu. Bentang alam Gunungkidul adalah pesona tiada dua. Mulai dataran tinggi vulkanis, derasnya sungai bawah tanah, kegelapan goa vertikal maupun horizontal, hingga eksotisnya deretan pantai pasir putih. Semua tersedia! Berpuluh tahun diselimuti kabut tentang misteri pulung gantung, tanah yang tandus, serta kekeringan yang kerap melanda, kini Gunungkidul mulai menampakkan diri. Memperlihatkan surganya yang selama ini tersembunyi. Si itik telah menjelma menjadi angsa yang cantik jelita.
Sumber: http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-travel-guide/beautiful-gunungkidul/

0 komentar:

Posting Komentar